1. Pengertian Ulul Azmi
Secara etimologi, kata ulul ‘azmi terdiri dua suku kata “ulu” dan “al-azm”, ulu adalah kata khusus yang menunjukkan arti jama’ yang tidak ada asal kata mufradnya, sedang bila digunakan untuk mufrad menggunakan kata dzu yang berarti “memiliki”, baik makhluk yang berakal maupun tidak.
Secara etimologi, kata ulul ‘azmi terdiri dua suku kata “ulu” dan “al-azm”, ulu adalah kata khusus yang menunjukkan arti jama’ yang tidak ada asal kata mufradnya, sedang bila digunakan untuk mufrad menggunakan kata dzu yang berarti “memiliki”, baik makhluk yang berakal maupun tidak.
Sedangkan kata “al-azm” adalah kata
kerja bentuk lampau (fi’l madi) dari bentuk mashdar darikata al-’azm.
Kata itu dengan segala bentuk konjungsi (tashrif) di dalam al-Quran
disebut sembilan kali, yang tiga kali dalam bentuk kata kerja lampau,
satu kali dalam bentuk masa kini dan mendatang, (fi’il mudhari), dan
lima kali dalam bentuk kata dasar. Tiga ayat diantaranya tergolong
ayat-ayat makkiyah, dan sisanya adalah madaniyah.
Makna dasar al-’azm adalah al-qath’u wa
ash sharimah = Putusan atau ketegasan. Selain makna denotasi, kata itu
juga memiliki makna konotasi, yaitu ‘aqd al-qalbi ‘ala imdha’ al-amr =
keyakinan atau keteguhan hati untuk melakukan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Ibnu ‘Abbas mengatakan al-’azm juga berarti al-hazm = kokoh
dan tegar. Sedangkan Adhahhak memasukkan kata “agung” dan “penting” dan
“sabar” sebagai salah satu arti al-’azm.
2. Nabi Ulul Azmi
Rasul-rasul yang termasuk dalam kelompok ulul ‘azmi adalah rasul-rasul yang terkenal kesabaran dan ketabahannya dalam menjalankan tugas, sehingga kesabaran mereka dipuji Allah SWT dan dijadikan sebagai contoh kesabaran yang baik. Hal itu diterangkan-Nya di dalam al-Qur’an surat al-Ahqaf ayat :35.
Rasul-rasul yang termasuk dalam kelompok ulul ‘azmi adalah rasul-rasul yang terkenal kesabaran dan ketabahannya dalam menjalankan tugas, sehingga kesabaran mereka dipuji Allah SWT dan dijadikan sebagai contoh kesabaran yang baik. Hal itu diterangkan-Nya di dalam al-Qur’an surat al-Ahqaf ayat :35.
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati
dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan
(azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan
kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan
sesaat pada siang hari.(Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak
dibinasakan melainkan kaum yang fasik.
Adapun Nabi dan rasul yang masuk
predikat ulul ‘azmi para ulama berbeda pendapat, karena pada prinsipnya
setiap Nabi dan Rasul mempunyai kesabaran dan ketabahan serta keteguhan
hati dalam menghadapi semua cobaan, ketika melakukan tugas risalahnya,
sebagian ulama berpendapat bahwa seluruh Rasul yang diutus Allah SWT
untuk menyeru manusia kejalan Tuhan adalah ulul ‘azmi. Selanjutnya
Syaukani dalam tafsirnya menyatakan: pendapat mayoritas ulama tentang
Nabi dan Rasul yang disebut ulul ‘azmi dari para Rasul-rasul ada lima
dan beliau-beliau adalah pengemban syariah.
3. NABI-NABI ULUL AZMI DAN MUKJIZAT
Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad adalah nabi-nabi pilihan Allah yang memiliki kisah perjuangan luar biasa. Begitu banyak pengorbanan dan kesulitan yang mereka hadapi. Namun, para nabi tersebut tidak menyerah dan putus asa menyampaikan perintah-perintah Allah SWT kepada umatnya.
Selain itu, mereka juga mendapatkan mukjizat dari Allah. Nabi Musa mampu mengubah tongkatnya menjadi ular. Nabi Isa mampu menyembuhkan dan menghidupkan orang yang telah meninggal. Dan Nabi nuh membuat kapal besar di atas gunung ,dan nabi ibrahim tubuhnya tidak bisa di bakar oleh api sedangkan Nabi Muhammad Al-qur'an dan pernah pergi ke langit ketujuh bersama Malaikat Jibril hanya dalam waktu semalam.
3. NABI-NABI ULUL AZMI DAN MUKJIZAT
Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad adalah nabi-nabi pilihan Allah yang memiliki kisah perjuangan luar biasa. Begitu banyak pengorbanan dan kesulitan yang mereka hadapi. Namun, para nabi tersebut tidak menyerah dan putus asa menyampaikan perintah-perintah Allah SWT kepada umatnya.
Selain itu, mereka juga mendapatkan mukjizat dari Allah. Nabi Musa mampu mengubah tongkatnya menjadi ular. Nabi Isa mampu menyembuhkan dan menghidupkan orang yang telah meninggal. Dan Nabi nuh membuat kapal besar di atas gunung ,dan nabi ibrahim tubuhnya tidak bisa di bakar oleh api sedangkan Nabi Muhammad Al-qur'an dan pernah pergi ke langit ketujuh bersama Malaikat Jibril hanya dalam waktu semalam.

trimaksi ini sangat bermanfaat
BalasHapusalhamdulillah bisa di copy ...
BalasHapustanks buat adminnya